C.
CBIS
dan Evolusinya
1. CBIS
Computer Based Information System
(CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan
(Purnomo, 2012). Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi.
Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer. Berikut kelebihan dan kekurangan CBIS :
Kelebihan
CBIS:
v Penghematan
waktu (time saving)
v Penghematan
biaya (cost saving)
v Peningkatan
efektifitas (effectiveness)
v Pengembangan
teknologi (technology development)
v Pengembangan
personel akuntansi (accounting staff development).
Kelemahan
CBIS:
v Biayanya
yang tinggi untuk memulai proses
v Resiko
sistem tidak berjalan dan gagal
v Ketidak
seriusan dalam menjalankan sistem
v Kemungkinan
adanya Pro dan Kontra
v karena
kurangnya sosialisasi.
Peran Manusia dalam CBIS
Ø Spesialis
Informasi
§ System
analyst
§ Database
Administrator
§ Network
Specialist
§ Programmer
§ Operator
2. EDP
Jasmat, (2010) Dengan menggunakan
komputer akan sangat membantu perusahaan dalam menghasilkan informasi yang
akurat, tepat waktu, dan relevan. Dengan Informasi yang di hasilkan menggunakan
komputer, penerapan sistem komputer akan sangat membantu pihak manajemen dalam
mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat. Dalam menganalisis perkembangan
bisnis pengambilan keputusan yang tepat, merupakan suatu kewajiban yang
mendasar yang harus di lakukan oleh pihak manajemen. Karena kesalahan dalam
menentukan dan menerapkan kebijakan atau keputusan akan berakibat fatal
terhadap perkembangan perusahaan. Pesatnya kemajuan teknologi menyebabkan
meningkatnya kebutuhan perusahaan akan penerapan sistem akuntansi yang berbasis
komputer, yang di kenal dengan istilah EDP (Electronic Data Processing).
Ada
dua cara pengolahan data dalam EDP, yaitu :
A. Batch Processing
adalah pemrosesan data di mana data yang
telah dimasukan tidak segera di proses, tetapi di simpan terlebih dahulu sampai
saat tertentu untuk kemudian di proses secara bersama-sama.
B. On-Line Processing
adalah metode pengolahan data dimasukan
tanpa menunggu waktu tertentu, setiap data di poskan segera di proses ke arsip
yang bersangkutan.
Kedua sistem ini mempunyai kelebihan
tersendiri dalam aplikasinya dilihat dalam pengaruh terhadap fungsi akuntansi.
Sistem informasi berbasis komputer memiliki pengaruh positif, kehadiran
teknologi komputer fungsi akuntansi dapat di jalankan lebih sederhana cepat dan
praktis
3. SIM
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan jaringan informasi yang dibutuhkan pimpinan dalam
menjalankan tugasnya (untuk kepentingan organisasi), terutama dalam mengambil
keputusan dalam mencapai tujuan organisasinya (Anastasia, 2013). Sistem
informasi dalam pentahapannya dapat digambarkan sebagai struktur piramida,
dengan lapisan paling bawah meliputi informasi bagi proses transaksi,
pemeriksaan mengenai status, dan lain sebagainya. Tahap berikutnya meliputi
sumber informasi untuk mendukung perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
bagi pengawasan dan tahap puncak meliputi sumber informasi guna menunjang
perencanaan dan pengambilan kebijakan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Macam-Macam
Sistem Informasi Manajemen, antara lain :
v Sistem
Informasi Akuntansi, menyediakan informasi dari transaksi keuangan
v Sistem
Informasi Pemasaran, menyediakan informasi untuk penjualan, promosi, kegiatan
penjualan, penelitian pemasaran dll.
v Sistem
informasi Manajemen Persediaan, menyediakan persediaan barang
v Sistem
Informasi Personalia, secara individu atau personal
v SIstem
Informasi Distribusi, menyediakan informasi jasa distribusi dll.
4.
OTOMATISASI KANTOR
Automasi kantor kini disebut
dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem bantu untuk melakukan
bisnis secara maya melalui sistem elektronik. O’Brien ( 1996 ) mendefinisikan
otomatisasi kantor sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan-pesan,
dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya diantara individual, grup-grup
kerja dan organisasi dengan tujuan tertentu.
Peran – Peran yang dijalankan
dalam otomatisasi kantor, antara lain :
v Manajer
: orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM.
v Profesional
: profesional tidak mengelola orang, tetapi menyumbangkan keahlian khususnya.
Misalnya : pembeli, wiraniaga, dan asistenstaff khusus Manajer dan professional
secara bersama dikenal sebagai pekerja terdidik.
v Sekretaris
: biasanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan
berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur
jadwal pertemuan.
v Pegawai
administratif : melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti
mengoperasikan mesin fotocopy, menyusun dokumen, menyimpan dokumen.
5.
EXPERT SYSTEM
Secara umum sistem pakar (expert
system) adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer
agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti biasa yang dilakukan oleh
para ahli. System pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu
permaslahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.Istilah expert system berasal
dari knowledge-based expert system (sistim cerdas berbasis pengetahuan), dimana
suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia (human knowledge) yang
dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah yang umumnya memerlukan
keahlian seorang pakar/expert. Atau dapat juga dikatakan, sebuah program
komputer yang menggunakan pengetahuan dan teknik inferensi (pengambilan
kesimpulan) untuk memecahkan persoalan seperti yang dilakukan oleh seorang
pakar.
Kelebihan dan Kekurangan Expert System,
antara lain :
v Menyimpan pengetahuan di organisasi. Pengetahuan
pakar merupakan hal yang penting dan kadang kala pengetahuan iniakan hilang
jika pakar keluar atau telah pensiun dari perusahaan. Dengan sistem pakar,
pengetahuan dari pakar dapat disimpan di sistem pakar dan tersedia terus selama
dibutuhkan.
v Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Karena sistem pakar memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke
waktu. Jawaban yang diberikan logis karena alasa logiknya dapat diberikan oleh
sistem pakar dalam proses konsultasi.
v Memberikan solusi tepat waktu. Kadang kala
seorang manajer membutuhkan jawaban dari pakar, tetapi pakar yang dibutuhkan
tidak berada ditempat, sehingga keputusan menjadi terlambat. Dengan sistem
pakar, jawaban yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan selalu tersedia setiap
saat dibutuhkan.
REFERENSI
Anastasia,
L. (2013). Peran sistem informasi manajemen (SIM) dalam pengambilan keputusan. Jurnal STIE Semarang, 5(1) 26-37
Jasmat.
(2010). Analisis penerapan electronic
data processing (EDP) Dalam system informasi akuntansi pada PT. Citra Riau
Sarana Kabupaten Kuantan Singingi. Skripsi
Purnomo
A. (2012). Buku kuliah dasar–dasar
urologi. Jakarta: CV Infomedika.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/definisi-expert-system/