WHAT ?
A. Latar
belakang
Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Di bidang teknologi
pun berkembang pesat. Baik teknologi informasi, komunikasi, maupun
transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas Negara dan
disamping itu terdapat pula dampak positif dan negatifnya. Lebih lanjut dampak
positif dari perteknologian adalah :
1.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2.
Produktivitas dunia kerja meningkat
3.
Kemudahan akses informasi yang dinamis dan berkembang setiap harinya
4.
Peningkatan mobilitas social maupun dari kalangan menengah dan
5.
Meningkatkan lapangan pekerjaan dengan berbasis teknologi
6.
Komunikasi yang lebih mudah dan praktis
7.
Maupun kemajuan teknologi di bidang komunikasi, informasi, industry,
transportasi dll.
Tetapi, dari segala kelebihan
tersebut teknologi juga mempunyai kekurangan dan dampak negatifnya, karena
tidak selalu akan berjalan baik seperti halnya :
1.
Penyalahgunaan informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
2.
Tidak terkontrolnya penggunaan teknologi, sehingga terjadi kemalasan dan
pemborosan
Ekonomi
3.
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh para teroris
4.
Cyber crime atau penyalahgunaan pemakaian teknologi di dunia maya (social media)
5.
Melakukan tindakan kejahatan dengan teknologi-teknologi
6.
Bertambahnya angka pengangguran karena mengalami culture lag atau
ketidaksanggupan
mengikuti perkembangan teknologi IPTEK
Karena itu pada masalah ini akan dibahas lebih
lanjut dampak teknologi terhadap bidang transportasi.
B. Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Transportasi
Transportasi diartikan
sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses
pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan
dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Peranan
transportasi sangat penting untuk saling menghubungkan daerah sumber bahan
baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman sebagai tempat
tinggal konsumen
Teknologi transportasi itu
sendiri adalah teknologi yang mampu mendukung pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Istilah “teknologi” berasal dari
“techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi
dapat diartikan pengetahuan tentang cara
Dan di zaman yang
modern ini, perkembangan teknologi setiap harinya akan terus berkembang pesat seolah
– olah manusia tidak akan pernah puas dengan hasil yang dicapainya. Ketika satu
tujuan sudah terlaksanakan dengan baik, akan ada lagi inovasi yang terus
berkembang demi tercapainya rasa kepuasan itu sendiri dan demi masyarakat
banyak tentunya. Terutama pada bidang transportasi, yang pada dasarnya
merupakan alat atau jasa kendaraan untuk berpergian kemanapun, dan ketika
dipadukan dengan teknologi akan sangat bermanfaat dan lebih memudahkan pengguna
konsumen tentunya dalam mengakses suatu kendaraan transportasi, seperti misalnya
pada kendaraan taksi (BlueBird), GrabCar, Go-Jek, Uber dll. Dan setiap
fasilitas kendaraan itupun memiliki kelebihan dan kekurangannya, apa jadinya
jika dari salah satu pihak seperti taksi (BlueBird) tidak terima dengan inovasi dari teknologi tersebut (GrabCar dan Uber),
dan malah menuntutnya ? dimana letak kesalahannya ? mari bahas lebih lanjut.
WHY
?
C. Dampak
Perkembangan Teknologi terhadap Transportasi
Pokok
permasalahan
Lantas, mengapa
fenomena tersebut terjadi ? Sebenarnya, terjadi perbedaan cara pandang di kedua
pihak. Di pihak pengemudi taksi konvensional, mereka merasa dirugikan. Pertama,
taksi konvensional terdaftar secara resmi di dinas perhubungan, sehingga berhak
mendapat plat kuning, tanda angkutan umum sedangkan taksi berbasis aplikasi
menggunakan kendaraan biasa, yang bukan
untuk angkutan umum. Kedua, dengan mereka resmi sebagai angkutan umum, mereka
pun berkewajiban membayar pajak yang berbeda dengan pengguna plat hitam, plat
kendaraan biasa, yang juga digunakan oleh taksi berbasis aplikasi. Ketiga,
taksi konvensional menggunakan metode menunggu penumpang, sedangkan taksi
berbasis aplikasi menjemput penumpang. Keempat, yang paling krusial, adalah
perbedaan tarif, tarif taksi konvensional jika dibandingkan dengan tarif taksi
berbasis aplikasi berbeda jauh. Terakhir, ini adalah masalah adaptasi terhadap
teknologi yang diambil peluangnya oleh pengguna taksi berbasis aplikasi, dan
belum digarap dengan baik oleh pihak pengelola taksi konvensional.
Modernisasi
Teknologi
Modernisasi Seorang
ahli sosiologi, Peter Barger mengemukakan ada empat karakeristik modernisasi. Antara
lain :
Pertama, penurunan kondisi masyarakat kecil dan
tradisional. Pada kasus ini, pihak yang disebut sebagai masyarakat tradisional
adalah pengemudi taksi konvensional. Mereka menunggu penumpang, atau menunggu
ditelepon oleh penumpang untuk dijemput di tempatnya. Padahal, masyarakat
ibukota saat ini, sudah sangat terkoneksi dengan baik pada akses internet dan
mulai meninggalkan penggunaan telepon
Kedua, berkembangnya pilihan individu. Pada kasus
ini, pilihan individu menjadi berkembang. Dengan munculnya aplikasi seperti
Go-Jek, Uber, dan Grab, pilihan masyarakat untuk pergi menjadi lebih banyak.
Tentunya, masyarakat akan melihat dari segi efektivitas dan efisiensi. Pilihan
pun akhirnya jatuh kepada yang lebih murah dan mudah. Tarif yang ditawarkan
lebih murah, sedangkan pengguna pun bebas mau dijemput dari mana saja.
Ketiga, meningkatnya keragaman sosial. Pada kasus
ini, keadaan sosial masyarakat berubah. Jika pada masa sebelumnya, dengan
pilihan yang terbatas, masyarakat menggunakan kendaraan umum tersebut. Namun,
dengan semakin bertambahnya pilihan, opsi yang dapat masyarakat pilih semakin
beragam. Modernisasi akan membawa masyarakat pada pilihan yang rasional, tidak
lagi berdasarkan gengsi operator taksi, namun lebih kepada kemudahan dan
harga.
Keempat, orientasi pada masa depan dan perhatian
pada waktu. Dalam isu ini, terlihat bahwa masyarakat semakin peka terhadap arus
informasi. Hal inilah yang ditangkap para inventor, yang kebanyakan anak muda,
dengan memanfaatkan potensi yang ada. Potensi yang dilihat sebenarnya
sederhana, dengan semua orang, khususnya eksekutif muda ibukota menggunakan
telepon pintar, mereka pasti terhubung dengan internet. Internet pun menjadi
solusinya. Apalagi sistem operasi telepon pintar dapat memfasilitasi untuk
pembuatan aplikasi-aplikasi baru. Dibuatlah aplikasi yang terhubung dengan
internet. Internet dipandang sebagai jawaban atas kebutuhan masa kini hingga
beberapa waktu ke depan. Apalagi, dengan semua solusi yang dapat diraih hanya
dengan sentuhan di telepon pintar, masalah waktu dapat teratasi.
Perubahan
Sosial terhadap Teknologi Transportasi
Menurut seorang
Sosiolog, Mascionis, terdapat empat karakter utama perubahan sosial. Pertama,
perubahan sosial terjadi sepanjang waktu. Pada masa lalu, transportasi umum
yang paling laku adalah delman dan becak. Kemudian berkembang dengan adanya
bajaj dan bus kota. Lalu, masyarakat mencari sesuatu yang lebih nyaman,
muncullah taksi. Kini, masyarakat ibukota lebih mementingkan kecepatan seiring
dengan kemacetan yang semakin parah, muncullah Go-Jek dan Grab. Ini sesuatu
yang tidak dapat dihindarkan, karena akan terjadi sepanjang waktu berdasarkan
kondisi masyarakat.
Kedua, perubahan sosial terkadang dapat diketahui,
namun seringkali tidak direncanakan. Sebenarnya, munculnya angkutan umum
berbasis aplikasi sudah dapat diprediksi dengan semakin meningkatnya pengguna
telepon pintar. Namun demikian, ketika hal ini semakin masif terjadi seperti
saat ini, perubahan menjadi tidak terencana. Pengemudi yang kurang tanggap pun
pada akhirnya hanya bisa meluapkan kekesalannya dengan marah dan
berdemonstrasi.
Ketiga, perubahan sosial selalu kontroversial. Kasus
ini menimbulkan kontroversi di masyarakat. Banyak kalangan yang mendukung taksi
konvensional, namun tidak sedikit pula yang kontra. Pada masa lalu, sebenarnya
bukan belum pernah terjadi yang semacam ini.
Keempat, suatu perubahan sosial lebih menonjol
dibanding yang lainnya. Pada masalah ini, perubahan sosial dalam bidang
transportasi terlihat menonjol. Padahal, hal ini disebabkan oleh revolusi
informasi dan komunikasi. Perubahan besar dalam teknologi informasi dan
komunikasi membuat banyak dampak. Salah satunya, di dalam transportasi umum.
HOW
?
D. Cara
Menyikapi terhadap Kesenjangan Teknologi Transportasi
Solusi
Kini, dengan adanya
fenomena ini tidaklah bijak jika mencari pihak yang salah. Kalaupun ada pihak
yang harus disalahkan, maka semua akan menjadi pantas untuk disalahkan.
Mengapa? Pihak taksi konvensional salah karena tidak tanggap dengan perubahan
zaman, belum lagi kesalahan dalam demonstrasi yang berujung anarki. Pihak
penyedia transportasi berbasis aplikasi salah juga karena tidak mengikuti
peraturan yang berlaku, juga mereka tidak menyediakan harga yang berkeadilan
dengan pesaing yang sudah lama ada. Pemerintah pun juga menjadi salah, karena
tidak tanggap dalam melihat fenomena yang ada di masyarakat, dengan belum
menyediakan peraturan yang dapat mengakomodir dan menertibkan konflik yang
ada.
Maka, sebenarnya solusinya tinggalah jawaban
dari kesalahan semua pihak ini. Pihak taksi konvensional sudah harus lebih
tanggap terhadap perkembangan teknologi, buatlah layanan yang sama dengan
membuat aplikasi yang menarik. Pihak penyedia transportasi berbasis aplikasi,
sebaiknya menggunakan plat kuning, juga tidak memberikan harga yang terlampau
jauh dengan yang sudah ada sehingga persaingan menjadi sehat. Pemerintah, sudah
selayaknya membuat peraturan, dan memastikan bahwa persaingan yang ada terjadi
secara sehat dan tidak ada ‘adu modal’ yang merupakan ciri kapitalisme dan
bertentangan dengan ekonomi kerakyatan. Terakhir, masyarakat akan dengan mudah
memilih dengan cerdas apa yang mereka hendak gunakan. Meski
demikian, sudah sepatutnya ini membuka mata kita bahwa kita berada pada masa
modernisasi yang membuahkan suatu perubahan sosial di masyarakat. Kalau urusan
rezeki, tidak perlu dirisaukan. Karena jutaan orang pun mencari rezeki di
ibukota kita tercinta.