25 Jan 2019
30 Des 2018
#SIP VProject
Video Projet
Belakangan ini berbagai macam alat test sudah sangat banyak tersebar di berbagai kalangan, mulai dari alat test intelegensi sampai dengan alat test kepribadian, dan biasanya digunakan dalam bentuk rekruitmen pekerjaan maupun untuk mengetahui potensi dalam diri, Dan berikut ini adalah salah satu alat test kepribadian online dalam kelompok yang kami gunakan.
Yaitu adalah situs Youthmanual.com, disana kita dapat mengetahui jenis kepribadian dan karakter yang kita miliki dan sebuah bentuk gambaran diri dari keseharian yang kita lakukan, juga untuk mengetahui pekerjaan yang cocok dengan diri ktta sampai tokoh2 terkenal yang mirip karakternya dengan kita. Lebih jelasnya silakan klik link dibawah ini
Berikut video penjelasan mengenai Youthmanual.com
https://youtu.be/h6U9TaMScmo
Belakangan ini berbagai macam alat test sudah sangat banyak tersebar di berbagai kalangan, mulai dari alat test intelegensi sampai dengan alat test kepribadian, dan biasanya digunakan dalam bentuk rekruitmen pekerjaan maupun untuk mengetahui potensi dalam diri, Dan berikut ini adalah salah satu alat test kepribadian online dalam kelompok yang kami gunakan.
Yaitu adalah situs Youthmanual.com, disana kita dapat mengetahui jenis kepribadian dan karakter yang kita miliki dan sebuah bentuk gambaran diri dari keseharian yang kita lakukan, juga untuk mengetahui pekerjaan yang cocok dengan diri ktta sampai tokoh2 terkenal yang mirip karakternya dengan kita. Lebih jelasnya silakan klik link dibawah ini
Berikut video penjelasan mengenai Youthmanual.com
https://youtu.be/h6U9TaMScmo
6 Nov 2018
#SIP Artificial Intelligence dan Expert System
1.
SEJARAH
ARTIFICIAL INTELLIGENCE & EXPERT SYSTEM
Ø
ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
AI (Artificial Intellingence) atau
bisa disebut juga sebagai kecerdasan buatan yang didefinisikan sebagai
kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat
melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang
yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer
(games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika. Menurut Suyanto
(2007) Kecedasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang merepresentasi
pengetahuan lebih banyak menggunakan symbol-simbol daripada bilangan, dan
memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau berdasarkan jumlah
aturan.
Lalu pada awal abad 17, René
Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya
mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital
mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja
pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.Bertrand Russell dan Alfred
North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal.
Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang
tetap ada dalam Aktivitas " pada 1943 yang meletakkan fondasi untuk
jaringan saraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha
aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk
menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah
program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program
permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah
"kecerdasan buatan " pada konferensi pertama yang disediakan untuk
pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp.
Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk
mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA,
sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an,
Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan
masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses
pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert
menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan saraf sederhana
dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe
mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi
pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala
disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan
terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara
mandiri.
Ø
EXPERT SYSTEM
ES (Expert System) atau bisa disebut
juga Sistem Pakar, adalah suatu program komputer yang merupakan salah satu
bagian dari Artificial Intellegence yang mengandung pengetahuan dari satu atau
lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik atau system yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke program komputer , agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Menurut
Ignizio (1991) sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan
dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan
dengan keahlian seseorang pakar.
Expert System pertama kali
dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun
1956. Sistem Pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem
Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Allen Newell dan Habert A. Simon.Pada
pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa
(general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan
dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan
kemudian diikuti oleh MYCIN.
Awal
tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana
akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL
(dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan
oleh General Electric). Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami
perkembangan sampai saat ini.
2.
HUBUNGAN
ARTIFICIAL INTELLIGENCE & KOGNISI MANUSIA
Beberapa program komputer Artificial Intelligence
bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar
menirukan hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan
beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang mendetil, lebih cepat dan
lebih akurat daripada manusia.
Seperti yang ditampilkan dalam table perbandingan
komputer tipe Von Neumann dengan otak, jadi tidak aneh jika para ilmuwan
menghentikan pekerjaan mereka. Mereka bekerja dengan jenis mesin yang salah.
untuk membuat komputer lebih mirip otak baik dalam struktur maupun prosesnya.
Sistem jaringan neuron, model-model PDP, dan hubungannya telah menggoda ilmuwan
untuk menemukan prinsip komputerisasi yang memerintah jaringan neuron pada
sistem saraf manusia. Mereka melakukannya dengan cara yang tampak sangat
abstrak. Unit mewakili neuron, tetapi mengikuti tingkah laku neuron, yaitu
bahwa unit bisa dipasangkan dengan unit yang lain. Hubungan diantara mereka
bisa menguat atau melemah, lalu stabil dan seterusnya.
Sebuah konsep penting juga telah diajukan mengenai
jaringan neuron pada otak manusia yang juga masih dipelajari, yaitu melalui
sistem seperti sinapsis (seperti infrastruktur otak) yang menghubungkan
unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman. Seperti halnya pada
komputer atau Artificial Intelligence yang menggunakan sistem kecerdasan buatan
pada jaringan sistem yang dibuat oleh kognisi manusia.
3. EXPERT
SYSTEM
v ELIZA
Adalah
program komputer pemrosesan bahasa alami awal yang dibuat dari 1964 hingga 1966
di MIT Artificial Intelligence Laboratory oleh Joseph Weizenbaum. Diciptakan
untuk menunjukkan keterbatasan komunikasi antara manusia dan mesin, Eliza
menyimulasikan percakapan dengan menggunakan 'pencocokan pola' dan metodologi
substitusi yang memberi pengguna ilusi pemahaman pada bagian program, tetapi
tidak memiliki kerangka kerja untuk mengkontekstualisasikan suatu peristiwa.
v FARRY
Parry
adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University
oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Program ini juga menjalankan model mentahan dari
prilaku schizophrenia paranoid berdasarkan konseptualisasi dan kepercayaan
(penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini
juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program
lanjutan dari Eliza
v NET
TALK
Net Talk atau Connectionism adalah sebuah gerakan dalam
ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia
menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf”).
Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit yang
bersama-sama dengan bobot untuk mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model
ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan
pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari
keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal
sederhana.
REFERENSI :
1. Suyanto. 2007. Artificial Intelligense (Searching, Reasoning, Planning, and
Learning). Bandung : Informatika.
2.
Ignizio, (1991). Pengertian Sistem Pakar. Jakarta : Erlangga,
3.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
6.
Stair, R. (2010). Principles of Information Systems, Ninth Edition. Course Technology,
United States of America.: Cengage Learning:
5 Nov 2018
#SIP SIM dan SPK
1.
DEFINISI
SIM DAN SPK
a). SIM ( Sistem Manajemen Informasi ) yang dimaksut SIM secara umum
adalah suatu sistem yang dipakai dalam pengolahan dan pengorganisasian data
serta informasi yang mempunyai kebermanfaatan dan digunakan sebagai pendukung
keberjalanan tanggung jawab atau tugas suatu organisasi. Hasil dari SIM
umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam
sebuah organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai
macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat
diselesaikan dengan cepat.
Menurut Jorgiyanto H. (1999) SIM
adalah suatu sistem yang berisi kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan infomasi
yang berguna untuk semua tingat manajemen dalam kegiatan perencanaan maupun
pengendalian suatu sistem. Sedangkan menurut M. Scott (2001) menjelaskan bahwa
SIM ini adalah kumpulan sistem yang terkoordinasi dan bersifat rasional. Sistem
tersebut bekerja untuk mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system yang digunakan sebagai data informasi
berdasarkan kumpulan-kumpulan system yang kemudian diolah dan digunakan untuk
mengambil sebuah keputusan dalam sebuah organisasi.
b). SPK ( Sistem Penunjang Keputusan ) adalah sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Menurut Little
(1970) Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen
dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak
terstruktur dengan menggunakan data dan model. Pendapat lain dikemukakan oleh
Moore dan Chang (1980) menjelaskan bahwa sistem penunjang keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung
analisis ad hoc data, dan pemodelan
keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan
digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Raymond M (1998) juga mendefinisikan
sistem penunjang keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan
untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat
semi-terstruktur.
Dari definisi tersebut dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bukan merupakan
alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil
keputusan untuk melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara relevan
dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat
dan akurat
2.
KONSEP SIM DAN SPK
a). KONSEP
SIM
Pengintegrasian
sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi
Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan
berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem
sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem
yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.
Sistem
Informasi memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
1. Menerima data
sebagai masukan ( input)
2. Memproses data
dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan
dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi
sebagai keluaran (output).
Prinsip
ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Data Informasi Input output Pemrosesan
Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian
mengubahnya menjadi informasi.
b). KONSEP SPK
SPK
bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta
mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan
keputusan dengan lebih baik.
System
pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari sistem informasi
terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan
organisasi. Suatu SPK yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis
perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil
keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen,
pengetahuan pribadi, danmodel bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan
berbagai masalah dan mengambil keputusan.
Gambaran
Konsep SPK menurut Herbert A. Simon :
1. Masalah
Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3
tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
2. Masalah
Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur
pada 3 tahap diatas.
3. Masalah
Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau
dua tahap
3.
MODEL SIM DAN SPK
a).
MODEL SIM
Komponen
model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Terdapat
tiga kegunaan model diantaranya :
a.
Mempermudah Pengertian
Suatu model pasti lebih
sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika
elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
b.
Mempermudah Komunikasi
Suatu model digunakan
karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer akan mengkomunikasikan
baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang terhubung, maka model
system sangat dugunakan agar mempermudah jalur komunikasinya.
c.
Memperkirakan Masa Depan
Khususnya dalam model
matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke
dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer juga harus
menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.
b). MODEL SPK
Adalah cara sederhana
untuk memandang suatu masalah. Sebagai suatu representasi (penggambaran) atau
formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata. Sistem
nyata yaitu system yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang menjadi
titik perhatian dan dipermasalahkan.
Terdapat empat jenis
model, yaitu :
v Model
Fisik. Merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya.
v Model
Naratif. Merupakan gambaran entitas dengan kata-kata yang terucap atau
tertulis.
v Model
Grafis. Merupakan gambaran entitas dengan abstraksi garis, simbol ataubentuk.
v Model
Matematis. Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama
kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ.
4. PERANAN
SIM DAN SPK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG PSIKOLOGI
Pemecahan
Masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan
dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara
mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya
atau yang dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat
memberi manfaat. Seperti halnya pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan
data informasi yang disimpan pada suatu
instansi atau lembaga psikologi bila system informasi manajemennya dapat diolah
dengan baik, maka hasilnya akan baik.
Begitu
pula dengan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dengan pembuatan keputusan
(decision making) yang tepat, maka hasilnya pun akan baik. Yaitu dengan
tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi yang dihadapkan. Seperti
pada tahapan pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon. Yaitu :
1.
Tahap pemahaman (intelegenci phace). Merupakan proses penelusuran dan pendeteksian
dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan
diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.
Tahap perancangan (Design Phace). Proses pengembangan dan pencarian alternative
tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian
nyata yang mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap pemilihan (Choice Phace) pemilihan terhadap diantara berbagai alternative
solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan
memperhatikan criteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan di capai. Tahap
Implementasi (implementation Phace) penerapan terhadap rancangan system yang
telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternative tindakan
yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
REFERENSI :
1. Jogiyanto Hartono, (1999). Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
2. Little, J. D. C. (1970). Models and managers: the concept of a decision calculus. Management
Science.
3. Moore, J. H., dan Chang, M. G. (1980). Design
of Decision Support Systems, Data Base, Vol. 12, No. 1 dan 2.
4. Raymond, M. (1998). Management Information system 7th edition. New Jersey :
Prentice Hall, Inc.
5. M.Scott,
G. (2001). Prinsip-prinsip Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.
7. Mutia, I. (2004). Konsep sistem informasi manajemen. Fakultas
Ekonomi (Universitas Sumatera Utara). Skripsi
8.
http://www.infodanpengertian.com/2015/04/pengertian-sistem-pendukung-keputusan.html#
4 Nov 2018
#SIP DATABASE
A. DATABASE
1.
DATABASE
Dalam pengambilan keputusan, baik
dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis ke masa
depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi
yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Data
adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database)
agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya
dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data,
sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna,
tepat waktu, akurat dan relevan.
Sejak zaman dulu kala basis data
sudah menjadi fokus yang utama dalam pengaplikasian kehidupan sehari-hari. Pada
awal tahun 1960, Charles Bachman di
perusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS (Database
Management System) yang disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi. Bachman
kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan Nobel pada bidang ilmu
komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir tahun 1960 IBM mengembangkan system manajemen
informasi (Management Information System).
Pada dunia database PC, dBASE
produksi Ashton State adalah produk
yang paling banyak dikenal dan merupakan produk yang menguasai pasar paling
besar. Untuk mendapatkan pengakuan pasar, produk baru dari Microsoft ini
membutuhkan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan dari komunitas pengguna dBASE
yang cukup besar. Salah satu cara untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah
dengan menggandeng langsung pembuat dBASE Ashton Tate.
Pada tahun 1985, Dengan
ditemukannya pemorgraman berorientasi objek, diusulkan OODBMS. Produk ini hanya
meraih kesuksesan yang kecil secara komersial, terutama karena keunggulannya
tidak menjustifikasi biaya mengkonversi miliaran byte data organisasi ke format
baru. Saat ini masih dalam tahap pengembangan. Dan pada tahun 1995 Database
menjadi komponen kunci dari aplikasi internet. Popularitas internet meningkat
kebutuhan dan permintaan akan keahlian database meningkat.
2.
KONSEP DATABASE
DBMS (Data Base Management System) yakni perangkat lunak
yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, data base
management system atau dbms mempunyai fasilitas
mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan memelihara basis data. Menurut
Chou (1989) database ialah kumpulan informasi yang bermanfaat yang
diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus.
DBMS adalah perangkat lunak yang
menangani semua akses terhadap database dan menyediakan user interface terhadap
sistem database. Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS ini antara lain:
• Mengatur dan mengontrol data
dalam jumlah yang besar.
• Melakukan backup, recovery, dan
logging terhadap database.
• Menyederhanakan dan memperluas
database security.
• Melakukan pemeriksaan terhadap
integritas data.
3.
STRUKTUR DATABASE
Database adalah struktur penyimpanan data.
Database juga merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasikan. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang
disimpan dalam sebuah database komputer diperlukan sistem manajemen database
(Kustiyaningsih, 2011). Seperti pada gambar di atas.
4.
KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN DATABASE
Kelemahan :
v Penanganan proses recovery & backup sulit
v Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi
departemen yang terkait
v Data Base Management System (DBMS) kerap membutuhkan
kemampuan penyimpanan primer serta sekunder yang semakin besar dari pada yang
dibutuhkan oleh program aplikasi lain
Keuntungan :
v Administrasi keseragaman data
v Memerlukan sedikit memory untuk penyimpanan data.
v Kebebasan data serta akses yang efisien
5.
PERANAN DATABASE (DBMS) DALAM BIDANG PSIKOLOGI
Database
merupakan bentuk penyimpanan data dari perangkat keras komputer yang berisi
informasi-informasi data yang saling berhubungan. Atau bisa disebut juga
kumpulan data mekanis yang terhubung dan
disimpan pada suatu media dan dapat dikontrol dengan cara tertentu tergantung
pada program yang digunakannya.
Dalam
bidang psikologi peranan database sangat berpengaruh terhadap prosedur atau
tata cara dalam melakukan suatu kegiatan yang berkaitan di bidang psikologi,
seperti contoh pada peranan Psikoterapis, database/DBMS berperan dalam
menyimpan data client yang akan diterapis dan menentukan terapi yang akan
digunakan kepada client guna memberikan pelayanan yang tepat dan akurat
berdasarkan data yang ada. Contoh lain adalah saat seorang Psikolog menggunakan
alat test, dengan prosedur tertentu dan database yang disimpan berdasarkan
penggunaan alat test maka, DBMS atau database sangat berperan dalam menentukan
keakuratan suatu alat test, dan tidak bisa sembarangan karena terdapat
ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi yang terdapat pada database alat test
tersebut.
REFERENSI :
Chou. & George, T. (1989). DBASE III. Jakarta : Erlangga.
Kustyaningsih, Y. (2011). Pemograman basis data
Berbasis web menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu
https://kasmadteam.wordpress.com/konsep-dbms/
Popular Posts
Blog Archive
About
Translate
About Me
- Tadashi Yudhistira S
- Psychologist l Art Design l Japan addict l and Islamic Moslem
LATEST POSTS
-
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup ( bakteri , fungi , virus , dan lain-lain) maupun produk dari...
-
Secara garis besar manusia punya satu pikiran/kesadaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu Pikiran Sadar dan Bawah Sadar. P...
-
Perkembangan IPTEK sangatlah pesat bahkan kita sebagai manusia telah banyak merasakan inovasi - inovasi dampak dari perkembangan IPTEK....
-
C. CBIS dan Evolusinya 1. CBIS Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa In...
-
PSIKOTERAPIS DENGAN BANTUAN INTERNET Psikoterapi (psychotherapy) dapat diartikan sebagai terapi kejiwaan, terapi mental,...
Copyright ©
My Diaries Psychology | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com