A. DATABASE
1.
DATABASE
Dalam pengambilan keputusan, baik
dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis ke masa
depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi
yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Data
adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database)
agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya
dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data,
sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna,
tepat waktu, akurat dan relevan.
Sejak zaman dulu kala basis data
sudah menjadi fokus yang utama dalam pengaplikasian kehidupan sehari-hari. Pada
awal tahun 1960, Charles Bachman di
perusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS (Database
Management System) yang disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi. Bachman
kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan Nobel pada bidang ilmu
komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir tahun 1960 IBM mengembangkan system manajemen
informasi (Management Information System).
Pada dunia database PC, dBASE
produksi Ashton State adalah produk
yang paling banyak dikenal dan merupakan produk yang menguasai pasar paling
besar. Untuk mendapatkan pengakuan pasar, produk baru dari Microsoft ini
membutuhkan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan dari komunitas pengguna dBASE
yang cukup besar. Salah satu cara untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah
dengan menggandeng langsung pembuat dBASE Ashton Tate.
Pada tahun 1985, Dengan
ditemukannya pemorgraman berorientasi objek, diusulkan OODBMS. Produk ini hanya
meraih kesuksesan yang kecil secara komersial, terutama karena keunggulannya
tidak menjustifikasi biaya mengkonversi miliaran byte data organisasi ke format
baru. Saat ini masih dalam tahap pengembangan. Dan pada tahun 1995 Database
menjadi komponen kunci dari aplikasi internet. Popularitas internet meningkat
kebutuhan dan permintaan akan keahlian database meningkat.
2.
KONSEP DATABASE
DBMS (Data Base Management System) yakni perangkat lunak
yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, data base
management system atau dbms mempunyai fasilitas
mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan memelihara basis data. Menurut
Chou (1989) database ialah kumpulan informasi yang bermanfaat yang
diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus.
DBMS adalah perangkat lunak yang
menangani semua akses terhadap database dan menyediakan user interface terhadap
sistem database. Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS ini antara lain:
• Mengatur dan mengontrol data
dalam jumlah yang besar.
• Melakukan backup, recovery, dan
logging terhadap database.
• Menyederhanakan dan memperluas
database security.
• Melakukan pemeriksaan terhadap
integritas data.
3.
STRUKTUR DATABASE
Database adalah struktur penyimpanan data.
Database juga merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasikan. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang
disimpan dalam sebuah database komputer diperlukan sistem manajemen database
(Kustiyaningsih, 2011). Seperti pada gambar di atas.
4.
KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN DATABASE
Kelemahan :
v Penanganan proses recovery & backup sulit
v Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi
departemen yang terkait
v Data Base Management System (DBMS) kerap membutuhkan
kemampuan penyimpanan primer serta sekunder yang semakin besar dari pada yang
dibutuhkan oleh program aplikasi lain
Keuntungan :
v Administrasi keseragaman data
v Memerlukan sedikit memory untuk penyimpanan data.
v Kebebasan data serta akses yang efisien
5.
PERANAN DATABASE (DBMS) DALAM BIDANG PSIKOLOGI
Database
merupakan bentuk penyimpanan data dari perangkat keras komputer yang berisi
informasi-informasi data yang saling berhubungan. Atau bisa disebut juga
kumpulan data mekanis yang terhubung dan
disimpan pada suatu media dan dapat dikontrol dengan cara tertentu tergantung
pada program yang digunakannya.
Dalam
bidang psikologi peranan database sangat berpengaruh terhadap prosedur atau
tata cara dalam melakukan suatu kegiatan yang berkaitan di bidang psikologi,
seperti contoh pada peranan Psikoterapis, database/DBMS berperan dalam
menyimpan data client yang akan diterapis dan menentukan terapi yang akan
digunakan kepada client guna memberikan pelayanan yang tepat dan akurat
berdasarkan data yang ada. Contoh lain adalah saat seorang Psikolog menggunakan
alat test, dengan prosedur tertentu dan database yang disimpan berdasarkan
penggunaan alat test maka, DBMS atau database sangat berperan dalam menentukan
keakuratan suatu alat test, dan tidak bisa sembarangan karena terdapat
ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi yang terdapat pada database alat test
tersebut.
REFERENSI :
Chou. & George, T. (1989). DBASE III. Jakarta : Erlangga.
Kustyaningsih, Y. (2011). Pemograman basis data
Berbasis web menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu
https://kasmadteam.wordpress.com/konsep-dbms/
0 komentar:
Posting Komentar